Asswrwb, selamat siang sahabat bilik kecilku..., akhirnya 'fase semedi' saya terusik membaca postingan dari sahabat/guru luar biasa Kang Sis dari Blitar. Betapa mirisnya saat seorang ibu yang telah bertahun tahun mendidik anaknya melalui nurani dan tindakan nyata tentang kejujuran malah harus menerima efek manusia-manusia kurang 'paham'. Apalah jadinya bila seorang anak sejak usia dini usia Sekolah Dasar sudah dicekoki dengan racun-racun kebohongan dan kemunafikan??? apa jadinya bangsa Indonesia ini 10 tahun ke depan?? Alih-alih menjadi bangsa besar, malahan akan semakin dipenuhi orang-orang kotor berlabel koruptor! karena pendidikan moral sudah bobrok sejak Sekolah Dasar.... Jangan berang terhadap korupsi!!! anda semua tidak pantas bila anda semua malah mengamini kebohongan dengan label LULUS UJIAN NASIONAL!. Lulus Ujian Nasional bisa dilakukan dengan jerih payah yang wajar, dengan ketekunan, bukan dengan kebohongan.
Apabila ada seorang ibu, dalam hal ini Ny.Siami yang telah melakukan 'AMAR MAKRUF NAHI MUNKAR' tetapi dikelabui oleh sekelompok manusia yang mengaku warga yang bermatabat mencoba melakukan pembenaran atas penghalangan tindakan Ny. Siami...... Apalah jadinya negeri kita nanti??..
Sebuah negara yang besar dimulai dari kebiasaan terkecil, yaitu kebiasaan dalam keluarganya masing-masing. Ketuklah hati nurani kita, apakah yang telah Ny. Siami lakukan adalah mencoba membersihkan negeri ini, dimulai dari lingkup terkecilnya. Bila semua orang tua bisa melakukan hal seperti Ny. Siami maka 10 tahun ke depan Indonesia bisa bangkit dari segala permasalahan pelik bangsa. Mari kita mulai membenahi moral bangsa ini, dimulai dari moral kita sendiri selaku orang tua.
Alhamdulillah....., meski saya bukan orang suci, tapi setidaknya saya selalu mengajarkan kejujuran terhadap anak-anak saya, tidak pa-pa tidak mendapat nilai 100 asalkan semua dikerjakan sendiri melalui ketekunan belajar bukan dengan mencontek. Itu adalah perbuatan pengecut!. Dan Alhamdulillah.... pada mata pelajaran matematika ujian kenaikan kelas semester ini, putri pertama saya mendapat nilai 100 murni hasilnya sendiri, mengungguli 238 murid se level dengannya....^_^ hehehe Alhamdulillah ya mbak Velli sayang.., dimana sekolah tempat putri saya belajar adalah sekolah swasta favorit dengan tingkat kompetisi yang ketat, Sekolah Teladan Nasional. Jadi, prestasi memang bukan sekedar nilai, tapi lebih dari itu, tanamkan moralitas terutama kejujuran pada anak maka nilai akademik akan mengikuti......
note: buat yang mau mendukung moralitas bangsa melalui kejujuran mendidik silakan ikut disini ya temans..#indonesiajujur
note: buat yang mau mendukung moralitas bangsa melalui kejujuran mendidik silakan ikut disini ya temans..#indonesiajujur
saya prihatin krn indonesia sudah menjadi negara kleptorasi disemua tingkat :(
BalasHapusini tentang cerita2 dari semua lapisan masyarakat Indonesia ya, mbak??
BalasHapustapi kog terlalu banyak tulisan "indonesiajujur pada tiap judul artikel??jadi bingung kalo mau mbaca..
wah..hebat putrimu mba..salut!
BalasHapushidup kejujuran! aku jg udah ikut berpartisipasi mba ke #indonesiajujur :)
daripada ambil risiko mending ikut aliran sesat :p
BalasHapusr10 : betul sobat....
BalasHapusKang Sis: walaikum salaam Kang, Amin dan trima ksh ats do'anya utk mbk Velli ^_^. betul sekali Kang, ayo kita teriakkan jujur utk mengubah watak bangsa kita, insyaAllah bisa bangkit..
Faril: ini ttg Ny.Siami yg lg 'rame' di berita tv itu Faril.., yuk ikutan yukk semoga bisa mengetuk nurani para penguasa bangsa ini...Amin.
Windflowers: hehehe trim ksh teteh Diana cantik ^_^, mkn bnyk yg parisipasi smg mkn menggugah penguasa2 negeri...Amin.
John: yah begitulah John kondisinya...semoga bisa berubah ya..amin.
apa yang dilakukan Ny. Siami pantas diteladani dan diikuti. Dan mudah2an saja kita bisa menjadi Ny. Siami2 yang lain dalam mewujudkan Indonesia Jujur...
BalasHapuskecewa sih liat kejadian itu.... yang jujur koq malah disngkirkan warga sekitar. Shiiiit!!!! sampah menurut saya, bu!!!
BalasHapussaya paling setuju kalau sebaiknya standar kelulusan UAN saja yang dihapus. ga adil banget, makanya terdorong untuk berbuat tidak adil.
BalasHapuskalau menurut saya si.
Bang Pendi: wuaaa Bang Pendi tumben kok bs serius..biasanya becanda melulu...^_^ hihihi, jd kangen sm cerita2 konyolnya Bang Pendi nih..hihi
BalasHapusNuellubiS: betul banget! yg benar malah dicaci!!*_* kecewa...
Huda: mungkin lbh ke pemerataan dl ya Huda, woww Huda bs serius jg nih ^_^ hihihi..
aku bingung mau ikutan tuh Wi...
BalasHapusla wong aku sendiri blm sepenuhnya jd org yg jujur kok...
hehe....
:)
Tiwi sendiri gmn, dah jujur blm? hayoo.. jujur td abis semedi dimana? :D
Semua kejadian pasti ada hikmah di baliknya. Lebih suka mendoakan agar semua jadi jujur, jadi baik, bu Siami dapat kehidupan yang lebih baik...
BalasHapusWa1: aih..aih.... ngaku ya, hmm, cb buka link-nya sob, itu merup gerakan moral dunia maya, mdh2an membawa manfaat, mengetuk hati nurani penguasa2 negeri utk lbh berbenah...^_^..Amin.
BalasHapusAmi: Amin.. mudah2an bisa mengetuk nurani pembuat kebijakan pendidikan negeri ini...^_^
manusia jujur di negeri ini termasuk mahluk yang langka, karena ia harus siap digenjet dan dinjak serta diludahi. bahkan disektor pendidikan juga sudah terjangkit virus "tidak jujur"
BalasHapusPakde Sulas: betul Pakde, betapa mengerikannya, demi cap lulus unas sampai menggadaikan nilai2 moralitas anak, yg notabene justru pada masa kanak-kanaklah semua hal baik itu keburukan maupun kebaikan akan mudah dibentuk... ironis..
BalasHapuskalo berubah ke arah yang baik gapapa :D
BalasHapusnah ini malah semakin hancur
saat aku SD masih belum ada kecurangan seperti sekarang ini
John Terro: dunia makin....hehhh*menghela nafas, yah setidaknya gerakan moral lwt dunia maya mdh2an bisa mengetuk para pembuat kebijakan...
BalasHapusemang miris ya Jeng Tiwi, ketika sesuatu kebenaran malah disalahkan, ditolak, bahkan dikucilkan si pemeran kebaikan itu. Susah ternyata menanamkan sikap jujur, walaupun udah dari kecil dididik supaya bersikap jujur, tapi kalo gedenya karena pengaruh lingkungan jadi nggak jujur yaa kadang sia-sia juga.
BalasHapuskalo kayak gini, kudu digimanain coba?
Salam
BalasHapusSemoga makin banyak yang bereaksi dengan tulisan.
Kejujuran harus ada dan nyata.
Salam kawan
ayo terapkan kejujuran mulai dari diri sendiri...
BalasHapusGaphe: itulah salah satu hal yg mmg hrs dilewati jujur jaman skrg ini, berat ya?... mudah2an gerakan moral dunia maya ini bs menggugah nurani tiap insan negeri terutama para pembuat kebijakan pendidikan dan para orang tua...Amin.
BalasHapusDenBaGas&Puguh Prasetyo: betul sekali dimulai dr diri sendiri, ya semoga bisa mengetuk nurani semua pihak melalui gerakan moral ini, yuk ikutan, makn bnyk yg ikut mkn bsr powernya lho...^_^...
BalasHapus