Senin, 30 Agustus 2010

Terkadang kita terlalu membanggakan, terlalu sayang akan barang-barang yang kita miliki melebihi kasih sayang kita terhadap anak

Renungan untuk yg srg meninggalkan buah hatinya demi mengejar dunia yg fana...ak ambil dr note teman di fb dg ijinnya, tnx tante Sarie....
by Era Purba 'sarie' on Saturday, 21 August 2010 at 11:20
Sepasang suami isteri - seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan cantik berusia tiga setengah tahun.
Sendirian ia di rumah dan kerap kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur. Bermainlah dia bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga dan lain-lain di halaman rumahnya.
Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat mobil ayahnya diparkirkan, tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya, karena mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.
Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin menghindari macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah.
Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, "Kerjaan siapa ini !!!" ....
Pembantu rumah yang tersentak dengan jeritan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. Mukanya merah padam ketakutan lebih2 melihat wajah bengis tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan ' Saya tidak tahu tuan ..."
"Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yang kau lakukan?" hardik si isteri lagi.
Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata "Dita yang membuat gambar itu ayahhh.. cantik kan!" katanya sambil memeluk ayahnya sambil bermanja seperti biasa.
Si ayah yang sudah hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus dipukulkannya berkali2 ke telapak tangan anaknya. Si anak yang tak mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya.
Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tidak tahu harus berbuat apa... Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan kiri anaknya.
Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar. Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka2 dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiramnya dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit-jerit menahan pedih saat luka2nya itu terkena air.
Lalu si pembantu rumah menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah. Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu ke majikannya.
"Oleskan obat saja!" jawab bapak si anak.
Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya. Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah.
"Dita demam, Bu"...jawab pembantunya ringkas.
"Kasih minum panadol aja ," jawab si ibu.
Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar pembantunya.
Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Dita terlalu panas. "Sore nanti kita bawa ke klinik.. Pukul 5.00 sudah siap" kata majikannya itu.
Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan agar ia dibawa ke rumah sakit karena keadaannya susah serius. Setelah beberapa hari di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu.
"Tidak ada pilihan.." kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah dan infeksi akut...
"Ini sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya maka kedua tangannya harus dipotong dari siku ke bawah" kata dokter itu.
Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yang dapat dikatakan lagi. Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si ayah bergetar tangannya menandatangani surat persetujuan pembedahan.
Keluar dari ruang bedah, selepas obat bius yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga keheranan melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis.
Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata. "Ayah.. ibu... Dita tidak akan melakukannya lagi.... Dita tak mau lagi ayah pukul. Dita tak mau jahat lagi... Dita sayang ayah..sayang ibu.", katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya.
"Dita juga sayang Mbok Narti.." katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuat wanita itu meraung histeris.
"Ayah.. kembalikan tangan Dita. Untuk apa diambil.. Dita janji tidak akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Dita mau makan nanti?...Bagaimana Dita mau bermain nanti?... Dita janji tidak akan mencoret2 mobil lagi, " katanya berulang-ulang.
Serasa hancur hati si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung2 dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi tiada manusia dapat menahannya. Nasi sudah jadi bubur. Pada akhirnya si anak cantik itu meneruskan hidupnya tanpa kedua tangan dan ia masih belum mengerti mengapa tangannya tetap harus dipotong meski sudah minta maaf...
Tahun demi tahun kedua orang tua tsb menahan kepedihan dan kehancuran bathin sampai suatu saat Sang ayah tak kuat lagi menahan kepedihannya dan wafat diiringi tangis penyesalannya yang tak bertepi, Namun si Anak dengan segala keterbatasan dan kekurangannya tsb tetap hidup tegar bahkan sangat sayang dan selalu merindukan ayahnya..
Terkadang kita terlalu membanggakan, terlalu sayang akan barang-barang yang kita miliki melebihi kasih sayang kita terhadap anak maupun keluarga kita sendiri. Semoga cerita ini dapat menjadi refleksi pribadi dalam hidup berkeluarga.
sumber : http://colom-cerita.blogspot.com/2009/11/ayah-maafkan-anakmu-tersayang.html

Kamis, 19 Agustus 2010

Jeda sejenak

Asswrwb....n salam sejahtera u semua teman2...mhn maaf blm bs silaturakhim n blogwalking ke blog teman2 semua...Akhirnya setelah beberapa hr skt di rumah, putri kecilku yg pertama malam ini masuk rs untuk opname diagnosa krn demam berdarah dan thypus...saya minta maaf krn mgkin krg rajin lg u silaturakhim n blogwalkingnya....bila teman2 semua ada yg tidak sengaja membaca posting saya ini sy berterima kasih bila ada yg berkenan jg u  mendoakan kesembuhan putri kecilku....hanya Tuhan yg bisa membalas kebaikan teman2...Amin..Wasswrwb..

Senin, 09 Agustus 2010

Jangan lupa, mintalah maaf sebelum ramadhan pd pasangan kita...

Sebelum puasa biasanya kita minta maaf kpd kerabat, dan teman-teman kita, tujuannya supaya kt bisa menjalankan ibadah puasa lbh khusyuk, tidak ada ganjalan 'jelek' lg dihati msg2...Setelah meminta maaf pada orang tua, dan kerabat, rasanya ada yg kurang kl kita belum meminta maaf pada pasangan hidup kita yg selama ini sdh menemani hari2 kita dlm duka suka, pahit, manis,...nano-nano...he3..
Alhamdulillah diusia yg msh sgt muda sdh diberi jodoh dan tlh dititipi pula 2 putri yg sempurna, msh teringat di posting sobat http://nillagustian.blogspot.com  yg menceritakan ttg kegelisahan temannya yg blm diberi jodoh oleh Sang Khalik,...aku jd merasa sgt beruntung sekaligus merasa bersalah pd mas alias misuaku tercinta..terutama bbrp bln ini,..he3..peace.., pdhl msh bnyk teman2ku yg sampe saat ini blm diberi jodoh oleh Tuhan alias msh single.
Langsung saja: 

'I'm sorry for all my faults chayank..... hiks hiks huaa, you are my soul mate, my partner, my lover.. you're the most handsome and the world's sexiest man for me'.he3...hayyaa...xixixi
Semoga semua kerjaan dan urusannya lancar dan cepetan pulaang....he3...

Jumat, 06 Agustus 2010

Petir di kota b.....


datang tak diundang, pergipun tak berpamitan....
dirimu memang seperti namamu....seperti ...Petir!....yang tiba-tiba datang dalam sekejab, mengagetkan, dan meninggalkan bekas yang membuat dada terengah-engah untuk bernafas...
bukan salahku Petir datang pada saat waktu dan kondisi yang tidak tepat, 
mata bening dan mata penuh cinta,... yg membuat nyaliku ciut. 

pergilah Petir...!, aku akan tetap disini, pergilah...dan bawa semua rahasia yg kamu simpan, bawa jg sebagian nafasku untukmu....,
meski terkadang nafasku disini masih terengah-engah karena datangmu
biar waktu yg menyembuhkan....


Senin, 02 Agustus 2010

Puding Coklat buah

Kemaren Minggu, 1Agustus 2010 ada pengajian dirumah sekaligus acr kirim do'a. Ini slh satu menu snack box, sy minta resepnya di http://resepkeluargacinta.blogspot.com, Trims ya Mbak Hana ats share resepnya, hny Tuhan yg bs balas..., btw resepnya ijin aku modif(halaaah koyok wis pinter wae...xixi) sedikit. Aku tambahin dg:
Susu Kental Manis
Susu Bubuk
DCC alias Dark Cooking Chocolate
rasanya jd semakin....coklat skaleee
n krn keterbatasan wkt, n milih simplenya(alias males...he3..) topingnya ga aku kasih fla, tp aku beri potongan buah kaleng.



isian snack box: brownies kukus keju slice, puding coklat toping buah kaleng, risoles sayur, lemper kukus. Silakan yg mau pesen....ada diskon u blogger,.he3...

Minggu, 01 Agustus 2010

Keputusan yang tepat

Reposting dr tulisan 27 Juni 2010:

Tadi malam saya bermimpi tentangmu.
Kemudian saya terbangun,dan berpikir.....
Saya telah membuat keputusan yang tepat.
Karena tanggung jawab besar yang harus saya emban.
Biarlah dirimu menjadi misteri kehidupan saya....
Baik dimasa lampau, sekarang ataupun nanti.
Kita tidak pernah tahu.
Yang saya tahu, saya harus bertanggung jawab terhadap mata bening itu.
Hal lain hanya Tuhan yang tahu.....
bye bye blitar....